Selasa, 30 Juni 2015

Mie dan Tahu Berformalin Serbu Prabumulih

Prabumulih, Palembang Pos.- Warga Kota Prabumulih dihimbau untuk lebih berhati-hati jika membeli tahu dan mie basah atau yang sering juga disebut mie kuning. Pasalnya, berdasarkan hasil sidak yang dilakukan dinas kesehatan (dinkes) dan dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan (diskoperindag) serta BPOM Sumsel, Senin (29/06) dikawasan Pasar Inpres Prabumulih, banyak ditemukan pedagang yang menjajakan tahu dan mi basah yang mengandung zat pengawet (formalin).
            Kepala Dinas (Kadis) Koperindag Kota Prabumulih, Junaida SE mengatakan, kebanyakan mie basah dan tahu yang mengandung formalin tersebut berasal dari palembang. “Tadi sudah kita tanya langsung kepada pedagang, mereka mengakunya membeli dari agen yang berasal dari Palembang yang datang setiap subuh,” ujar Junaida ketika dibincangi wartawan disela-sela sidak, kemarin.
            Menurut Junaida, selama ini pihaknya rutin mensosialisasikan kepada para pedagang tentang bahaya makanan berformalin. Tapi tetap saja mereka nekat berjualan, dengan alasan tidak mengetahui jika barang yang dijajakannya tersebut mengandung formalin. “Banyak juga yang mengerti dan tak berjualan lagi, tapi masih saja ada yang nekat tetap menjual mie berformalin,” bebernya.
            Terkait hasil sidak tersebut, kata Junaida, kedepan pihaknya akan lebih gencar lagi melakukan pembinaan dan sosialisasi agar peredaran tahudan mie mengandung formalin tak lagi beredar dikota prabumulih.
            Sementara, Gustini SKM, ketua tim sidak makanan dan minuman berformalin dari BPOM Sumsel membenarkan, berdasarkan hasil sidak yang dilakukannya dipasar inpres menemukan makanan yang mengandung formalin. “Tadi ada mie kiloan yang mengandung formalin,” kata Gustini.
            Dijelaskan Gustini, rata-rata 90 persen mie basah yang berasal dari Palembang mengandung zat pengawet. “Kata yang disitu tadi belinya dari Palembang, drop dari satu orang di Palembang,” tuturnya seraya menuturkan dinkes dan diskoperindag kota prabumulih yang akan menindaklanjuti hasil sidak tersebut.
Pantauan dilapangan, sidak yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB tersebut dimulai dari kawasan pasar inpres prabumulih kemudian pasar beduk di masjid Nur Arafah. Dalam melakukan sidak, petugas langsung mengetes makanan yang dicurigai dengan menggunakan tes kit formalin.
            Tak hanya itu saja, petugas juga membawa sample mie yang dicurigai mengandung formalin tersebut. Tak ada langkah penyitaan, hanya saja petugas menghimbau agar pedagang tak lagi memajangkan ataupun menjual mie dan tahu yang diduga berformalin tersebut. (abu)

0 komentar:

Posting Komentar