Prabumulih,
Palembang Pos.- Wakil wali kota (wawako) Prabumulih, H
Andriansyah Fikri SH menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengevaluasi
system keamanan di pasar tradisional modern 1 (PTM 1). Langkah itu dilakukan,
untuk memberikan rasa kenyamanan bagi para pedagang yang dalam beberapa bulan
terakhir merasa resah terkait maraknya aksi pencurian dikawasan tersebut.
“Kalau
memang petugas keamanan yang sekarang ini tak bisa mengamankan pasar, mungkin
kita akan bekerja sama dengan pihak ke 3 yang bisa mengamankan pasar,” ujar H
Andriansyah Fikri, ketika dibincangi wartawan usai melakukan sidak dihari
pertama masuk kerja pasca cuti bersama hari raya idul fitri 1436 H, Rabu
(22/07).
Dijelaskan
Fikri, selama ini pihaknya menyerahkan persoalan keamanan pasar kepada himpunan
pedagang pasar itu sendiri. “Tapi kalau pada kenyataannya mereka tak bisa
menjaga keamanan tentunya kita akan mencari yang lebih baik, kita akan menunjuk
pihak ke 3 agar situasi pasar menjadi aman dan pedagang menjadi nyaman
meninggalkan dagangannya,” bebernya.
Pihak
ke 3 dimaksud, kata Fikri bisa saja aparat kepolisian atau instansi lainnya
yang memiliki badan hukum yang jelas. “Jangan sampai lagi para pedagang pulang
tapi mereka was-was meninggalkan dagangan mereka tidak tenang,” ucapnya seraya
menuturkan hal itu akan segera disampaikan kepada Walikota Prabumulih.
Disinggung
mengenai tidak adanya pintu rolling door dipintu utama masuk ke PTM, wawako
menegaskan hal itu tak terlalu berpengaruh asalkan petugas keamanan menjalankan
tugasnya. “Kan ada petugas keamanan, meskipun ada roling door kalau ada
kesempatan tetap saja terjadi intinya mereka kan tugasnya menjaga keamanan,”
tuturnya.
Terkait
wacana penggandengan pihak ke 3 dalam menjaga keamanan pasar tersebut, sejumlah
pedagang menyatakan dukungannya. Bahkan mereka mendesak, agar langkah tersebut
dilakukan sesegera mungkin. “Jangan hanya sekedar wacana saja, segera lakukan
agar kami bisa lebih tenang,” kata Ahmad, pedagang pakaian.
Senada
diungkapkan Yanti, menurut pedagang pakaian itu selama ini sudah banyak
rekan-rekannya yang menjadi korban pencurian. “Nunggu apo lagi, kami minta
pemerintah segera mengambil tindakan,” pungkasnya. (abu)