Rabu, 15 Mei 2013

Belum Terima Gaji, Belasan Buruh Pemelihara Lapangan Golf Mogok Kerja



Prabumulih, Palembang Pos.-
            Belasan buruh perawat dan pemelihara lapangan Golf milik Pertamina EP Asset 2, kemarin pagi (15/05) sekitar pukul 10.30 WIB melakukan aksi mogok kerja. Pasalnya, hingga kemarin  buruh yang bernaung dibawah PT Tugu Muda Perkasa Mandiri (TMPM) belum menerima hak mereka berupa gaji.

            Tidak hanya itu saja, aksi itu juga dilakukan lantaran belasan tenaga kerja itu merasa pihak perusahaan semena-mena dalam menetapkan upah atau gaji mereka selain itu mereka juga merasa selalu ditekan dan diintimidasi oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan pernah memaksa para buruh untuk menandatangani surat perjanjian kerja, namun seluruh pekerja menolak.

            Lantaran isi perjanjian kerja atau agreement itu, sangat merugikan para pekerja. Dimana, didalam perjanjian itu para pekerja tidak mendapatkan hak libur ataupun cuti tidak hanya itu saja, upah yang tertera dalam perjanjian kerja tersebut juga dinilai tidak sesuai dengan standar UMP yang ditetapkan oleh pemerintah.

            Riswan salah seorang pekerja yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, aksi mogok kerja itu mereka lakukan secara spontan lantaran pihaknya belum mendapat kejelasan dari pihak perusahaan terkait pembayaran gaji atau upah mereka satu bulan terakhir. “Spontan pak kami mogok kerja ini, sebab kami tidak mendapat kepastian kapan gaji kami akan dibayar. Disini kami tidak ada coordinator ataupun yang mengetuai kami semua sepakat melakukan ini secara spontan,” ujarnya, ketika dibincangi wartawan disela-sela aksi mogok kerjanya.

            Dijelaskan Riswan lebih lanjut, sebelum melakukan aksi mogok kerja ini pihaknya telah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan. Ketika itu pihaknya dan pihak perusahaan telah membuat surat kesepakatan, dimana pihak perusahaan meminta waktu selama satu minggu untuk mengambil sikap terkait upah buruh pemelihara lapangan golf.

            Tapi sayangnya, hingga batas waktu yang ditentukan pihak perusahaan tak kunjung memberikan jawaban pasti. “Sampai hari ini kami tak mendaptkan kepastian tentang nasib kami, gaji kami belum juga dibayar padaal kebutuhan rumah tangga kami bergantung dari gaji itulah,” tuturnya.

            Hal senada diungkapkan pekerja lainnya, menurut dia, pihaknya akan terus melakukan aksi mogok kerja selama hak mereka belum dibayarkan. “Kami tidak menuntut macam-macam, kami Cuma minta hak kami berupa gaji dibayarkan kalau itu sduah dilaksanakan kami akan kembali bekerja,” ucapnya.

       Sementara itu, Rudi Hidayat yang merupakan pengurus KASBI Kota Prabumulih mengatakan, selaku organisasi yang memperjuangkan nasib buruh pihaknya akan turut memperjuangkan agar nasib para buruh tersebut menjadi jelas. “Kita akan memperjuangkan agar pihak perusahaan membayarkan apa yang menjadi hak pekerja,” tukasnya.

            Terkait hal itu, kata Rudi, pihaknya telah melayangkan surat kepada Disnakertrans dan juga pihak vendor selaku pihak yang ditunjuk pertamina sebagai penanggungjawab pekerjaan tersebut. “Kita tinggal menunggu jawaban dari mereka saja,” tuturnya.

Terpisah Manager Legal & Relation Pertamina Asset 2, Agustinus melalui Staf External Humas, Ely Chandra Peranginangin menjelaskan, bentuk kontrak Pertamina dengan perusahaan adalah kontrak pekerjaan yaitu pembersihan lapangan golf bukan kontrak jasa tenaga kerja. Oleh karenanya, mengenai tenaga kerja sepenuhnya menjadi tanggungjawab dan wewenang dari perusahaan yang memenangkan tender.

“Mengenai tenaga kerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang serta startegi yang digunakan oleh perusahaan tersebut untuk melaksanakan pekerjaan pembersihan lapangan golf termasuk didalamnya jumlah dan upah yang dibayarkan,” pungkasnya. (abu)


0 komentar:

Posting Komentar