Minta Ditembak Mati dan Diyasinkan oleh Istrinya
Berharap mendapat simpati dan dikasihani, sang bandar ganja Syahril
(39), berulah. Warga Jalan Arimbi, RT 03/05, Kelurahan Mangga Besar,
Prabumulih Selatan, Prabumulih ini, berpura-pura sakit, menangis, hingga
seperti orang kerasukan setan. Berikut ulah dan tingkah tersangka
lainnya.
Prabu Agustiawan – Prabumulih
Entah
dibuat-buat atau memang tengah tak sadarkan diri, saat diturunkan dari
mobil dan digiring ke Mapolres Prabumulih, Syahril, sang pemilik 15
paket atau 20 kilo ganja ini, terlihat lemas tak berdaya dan terpaksa
dipapah dua anggota Satres Narkoba Polres Prabumulih, diantaranya Briptu
Bobby Candra.
Bahkan ketika hendak difoto sejumlah wartawan,
tersangka terlihat sama sekali tak dapat berdiri. Hingga akhirnya
petugas terpaksa mendudukkan pria yang masih menjalani masa Pembebasan
Bersyarat (PB) dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II Prabumulih
ini, disebuah kursi yang ada di ruang Kasatres Narkoba.
Didudukkan di
kursi pun, bapak empat anak ini, hanya bisa tersandar dengan kondis
mata terpejam. Akibat ulahnya, polisi jadi geram. Terlebih saat petugas
hendak mengorek informasi darinya, pria yang berperawakan tubuh kecil
dan kurus itu hanya meringis-ringis kesakitan, tanpa menjawab
pertanyaan.
Sama halnya ketika sejumlah wartawan mencoba
mewawancarainya, residivis kasus narkoba ini justru meminta agar dirinya
dibunuh saja. “Sakit nian oiii, mati gancang nian aku kalu cak ini,”
ucap Syahril sembari meringis menahan sakit.
“Tolong nian yai,
bunuhlah bae aku ne, aku dak tahan mak ini. Yasinkelah aku ooo, aku dak
tahan mak ini, suruh bini aku yasinke aku oooo, tolong nian ooo aku dak
tahan,” ungkapnya dengan mata tetap terpejam dan tubuh mengejang,
layaknya orang kesurupan.
Kondisi tersangka itu mulai terlihat agak
tenang, setelah sejumlah polisi dan wartawan menjauhinya. Diduga
perbuatan itu sengaja dilakukannya, untuk menghindari pertanyaan petugas
yang hendak mengintrogasinya. Briptu Bobby Chandra, anggota Satres
Narkoba Polres Prabumulih yang menangkapnya mengatakan, tingkah laku
aneh seperti itu memang kerap dilakukan pengguna maupun Bandar narkoba,
apabila tertangkap.
“Tidak aneh kak yang seperti ini, kadang ado yang
nangis ngaku dak pernah bersalah, kadang ado yang pura-pura gila dan
kesurupan apabila ditanya serba tidak tahu. Inikan teori mereka agar
selamat dari pertanyaan petugas dan kalau bisa juga dapat terbebas dari
hukuman,” pungkasnya. (***)
|
Lagi, Truk Batu bara "Makan" korban
Ciiiiiiitttt bruaaaakkk, suara benturan benda keras terdengar memecah keheningan pagi dikawasan Jalan Jendral Sudirman Km 11.
Dihajar "Ular Besi" Kakek 5 Cucu Tewas
Kecelakaan berujung maut kembali terjadi di jalur kereta api yang terbentang di Kota Prabumulih,
Sidang Perkara Pembunuhan Pasutri Ricuh
Tapi situasi masih dapat dikendalikan, pihak keamanan berhasil memaksa keluarga korban keluar dari ruang persidangan. Tapi pada saat terdaklwa digiring kedalam mobil, emosi keluarga korban tak dapat dibendung lagi.
Kompensasi Tidak Manusiawi, Warga Blokir Jalan
Menurut sejumlah warga, aksi itu dilakukan lantaran warga menilai pihak pertamina telah bertindak semena-mena serta tidak manusiawi
Polisi Tembak Mati Gembong Perampokan
pria yang memiliki tato kupu-kupu dilengan kiri dan tato bunga mawar dipaha kanannya ini melawan saat hendak ditangkap petugas dengan menembak senjata api rakitan
Sabtu, 20 Juli 2013
Tingkah Bandar Ganja Setelah Tertangkap Satres Narkoba Polres Prabumulih
Melawan, Bandar Ganja Ditembak
PRABUMULIH - Prestasi
gemilang ditorehkan Satres Narkoba Polres Prabumulih pimpinan AKP Teguh
Suyatmo SH. Di bulan suci ramadan ini, mereka menggagalkan peredaran
ganja asal Aceh, dengan meringkus pria diduga bandarnya, dengan barang
bukti 15 paket atau sekitar 20 kilo ganja.
Bahkan, karena melawan saat
ditangkap, sang bandar ini dihadiahi dengan sebutir timah panas di kaki kanannya. Adalah Syahril
(39), warga Jalan Arimbi, RT 03/05, Kelurahan Mangga Besar, Prabumulih
Selatan, Prabumulih, bandar dimaksud.
Ganja itu disimpan tersangka
dalam tas travel bag merk apacs biru. Selain itu, dari Syahril, juga
disita barang bukti handphone Cina, pisau cap garpu, motor Yamaha Mio J
Nopol BG 2058 CH; serta uang tunai Rp 272 ribu. Pria ini dibekuk di
Jalan Jenderal Sudirman, simpang Dieng, Kelurahan Gunung Ibul,
Prabumulih Timur, Prabumulih, Sabtu (13/07), pukul 10.00 WIB.
Namun,
polisi mendapat kendala mengorek keterangan dari tersangka, karena pria
bertubuh kurus ini bertingkah seperti orang tengah kerasukan setan atau
tak sadarkan diri. Dalam ocehannya, tersangka berteriak ‘’Bunuh bae
aku”. itulah ucapan yang dilontarkannya, ketika ditanya polisi maupun
wartawan.
Informasinya, penangkapan setelah polisi mendapat kabar,
bakal ada transaksi ganja di simpang Dieng. Setelah diintai beberapa
jam, polisi melihat tersangka menghentikan motornya di TKP. Tak lama,
datang mobil Toyota Avanza hitam menghampiri pria yang pernah ditahan di
Rutan Klas II Prabumulih tahun 2010 kasus inek dan sabu ini.
Rupanya
dari mobil itu, keluar seorang pria serahkan tas travel bag biru kepada
tersangka. Akan tetapi, ketika polisi mendekati, sang pria yang
menyerahkan tas, kabur bersama temannya dengan mobil Toyota Avanza.
Namun, polisi berhasil mengamankan tersangka Syahril, yang masih
berusaha mengikat tas yang baru diterimanya di motornya.
Tapi sayang,
Syahril yang masih menjalani masa pembebasan bersyarat ini, tak mau
dipenjara lagi, dan berusaha melawan polisi dengan mencabut pisau dari
balik pinggangnya. Karena tak menghiraukan tembakan peringatan, akhirnya
polisi melepaskan tembakan ke kaki kanan pria empat anak ini, hingga
dapat diringkus. Selanjutnya, tersangka beserta barang bukti ganja
senilai Rp 60 juta, digelandang ke Mapolres Prabumulih.
Kapolres
Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIk, melalui Kasatres Narkoba AKP Teguh
Suyatmo SH, didampingi KBO Resnarkoba Ipda Ismail, membenarkan
penangkapan tersebut. “Tersangka yang kita amankan merupakan residivis
kasus kepemilikan ekstasi dan sabu-sabu, kali ini dia ditangkap lantaran
memiliki 15 paket ganja yang diperkirakan beratnya 20 Kilo,” ujar
Teguh.
Atas perbuatannya tersebut, sambung Teguh, tersangka akan
dikenakan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba, yakni Pasal
114 ayat 2 subsider Pasal 111 ayat 2, dengan ancaman minimal 4 tahun
penjara. “Tersangka ini seorang bandar,” pungkasnya. (abu)
|
Pejabat BPPKP Prabumulih yang Tewas Dimata Rekan Sejawat
Bertanggungjawab, Disiplin, Serta Suka Humor
Tak hanya PNS BPPKP Prabumulih, namun PNS Pemkot Prabumulih, juga
berduka, dengan meninggalnya Heri SP bin H Yadi (45), PNS yang menjabat
Kasubbid Pengembangan SDM dan Diklat Penyuluh BPPKP Prabumulih. Heri
tewas setelah sepeda motornya ditabrak mobil Toyota Avanza. Bagaimana
keseharian Heri, simak penuturan rekan sejawatnya kepada Palembang Pos.
Prabu Agustiawan – Prabumulih
Kabar meninggalnya Heri, warga Jalan Raya Prabumulih-Baturaja,
Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih, tak
hanya membawa duka bagi keluarga korban saja, tapi juga membuat sejumlah
PNS dilingkungan Pemkot Prabumulih, khususnya rekan sekerja korban di
BPPKP Kota Prabumulih, merasa kehilangan. Pasalnya, suami dari Ida Riani
tersebut, dikenal sangat pandai bergaul.
Siang itu ketika wartawan
Koran ini mendatangi kediaman almarhum, terlihat ramai sekali warga yang
melayat. Dari sebagian besar pelayat yang hadir tersebut, kebanyakan
masih mengenakan seragam dinas PNS. Tampak wajah sedih dan murung di
wajah para pelayat yang hadir tersebut.
Tak sulit untuk mendapatkan
informasi kepada rekan kerja almarhum, hampir semua koleganya ketika
dibincangi Palembang Pos, mau menceritakan tentang kepribadian bapak
dari dua orang putri tersebut. “Heri (almarhum,red) orangnya suka humor.
Oleh karena itu, hampir semua orang yang mengenalnya, pasti
menyukainya,” ujar Ismail SP, rekan satu kantor yang mejanya
berdampingan dengan almarhum.
Disamping dikenal sebagai orang yang
humoris, kata Ismail, almarhum dikenal sebagai pekerja yang tekun. “Dio
itu selalu serius setiap menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.
Mungkin karena keseriusannya dalam bekerja dan ketekunannya dalam
menjalankan tugas itulah, dia dipercaya sebagai Kasubbid,” ungkapnya.
Senada
diungkapkan drh Nora Agustina, mantan rekan satu kantor almarhum. Nora
mengaku sejak sama-sama bertugas di Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan
Peternakan dan Perikanan, hingga korban pindah tugas ke BPPKP, hubungan
kerja antara dirinya dan korban berjalan dengan baik.
“Dio tu
wongnyo baik, humoris, kalu bekerja dia bertanggungjawab, disiplin serta
sifatnya yang suka menghargai orang lain, itu yang membuat dirinya
selalu dikenang sebagai orang yang baik,” bebernya.
Dengan sifat
pekerja kerasnya itu, kata Nora, tak jarang Heri kerap dijadikan contoh
bagi rekan-rekannya. “Semangat kerjanya itu yang patut dicontoh, pekerja
keras dan tak pernah mengeluh,” tandasnya. Masih kata Nora, kepergian
Heri sempat tak dipercayainya. “Dak percaya ketika pertama dapat kabar,
tapi setelah banyak yang memberitahu akhirnya saya baru percaya,”
pungkasnya. (**)
|
Pejabat BPPKP Tewas Ditabrak
PRABUMULIH - PNS
Pemkot Prabumulih, khususnya Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan
Pangan (BPPKP) Kota Prabumulih, berduka. Soalnya, salah seorang
pejabatnya yakni Kasubbid Pengembangan SDM dan Diklat Penyuluh BPPKP
Prabumulih Heri bin H Yadi SP (45), tewas kecelakaan.
Warga Jalan Raya
Prabumulih – Baturaja, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih itu, tewas mengenaskan
setelah motor Honda Supra X 125 tanpa nopol dikendraanya, ditabrak mobil
Toyota Avanza Nopol BG 1479 RT dikemudikan Hafriza (25), warga Jalan
Prof DR Supomo, Kelurahan Pahlawan, Kota Palembang.
Akibatnya, korban
tewas di RSUD Prabumulih dengan kondisi mengalami luka robek pada dahi
kiri, patah tulang leher, patah gigi depan, luka lecet dan memar
pinggang kanan, luka lecet paha kanan, lecet pelipis kanan dan kaki
kanan. Kecelakaan itu terjadi, saat korban hendak ke berangkat ke
kantornya, saat melintas di Jalan Raya Desa Sindur, Kelurahan Sindur,
Kecamatan Cambai, kemarin (15/07), sekitar pukul 07.45 WIB.
Informasinya, kejadian menimpa pria yang suka humor ini, bermula dari ia
mengendarai sepeda motor, hendak menuju kantor. Saat melintas di TKP,
dari depan melintas mobil dikemudikan Hafriza. Mobil Avanza itu menabrak
motor korban, karena berusaha menghindari tabrakan dengan mobil lain
yang datang dari Pasar menuju Pangkul.
Oleh warga, korban dilarikan
ke RSUD Prabumulih. Namun karena lukanya parah, nyawa korban tak bisa
diselamatkan, hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Selanjutnya,
jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka, untuk disemayamkan.
Sementara Hafriza diserahkan warga ke polisi, untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolres Prabumulih AKBP Denny
Yono Putro SIk, melalui Kasat Lantas AKP Nasirwen; didampingi Kanit Laka
Ipda Sri Djumiati, membenarkan kecelakaan yang berujung maut tersebut.
“Korban seorang PNS di Pemkot Prabumulih, sementara pelakunya warga
Palembang telah kita amankan dan kini masih menjalani pemeriksaan,”
pungkasnya. (abu)
Rutan Klas IIB Prabumulih Over Kapasitas
Prabumulih, Palembang Pos.- Over kapasitas telah menjadi permasalahan umum setiap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Indonesia. Tak terkecuali, Rutan kelas II B Prabumulih. Menurut Kepala Rutan kelas II B Prabumulih, Sulardi BC IP, Rutan kelas II B Prabumulih saat ini dihuni 285 orang warga binaan. Warga binaan terdiri 277 orang pria dan 8 orang wanita. Sementara kapasitas rutan hanya sanggup menampung 150 orang. “Kapasitas Rutan hanya sanggup menyerap sekitar 75 persen dari total seluruh warga binaan,” ujar Sulardi saat dibincangi usai menghadiri acara pembukaan pesantren kilat di dalam rutan, kemarin. Menurut Sulardi, meski telah mengalami over kapasitas. Pihaknya menjamin penghuni lapas dalam keadaan nyaman. “Meski over, namun kami berusaha memberikan kenyamanan melalui pembinaan rohani dan jasmani yang memang telah diprogramkan,” bebernya. Program pembinaan, lebih diarahkan kepada program yang memberikan kemampuan kepada warga binaan untuk memproduksi barang. Sehingga ketika keluar dan bebas dari masa hukuman, warga binaan memiliki bekal yang cukup untuk memulai kehidupan yang baru. “Program kita sebelumnya diberi judul bengkel bangkit. Untuk tahun ini, kita memberi nama program bengkel produktif. Artinya dengan keterbatasan bisa memproduksi barang yang bernilai jual,” terangnya. Sementara, menanggapi kondisi rutan dan lapas overkapasitas, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM provinsi Sumatera Selatan, Rinto Hakim mengatakan, telah membangun beberapa Lapas baru. “Kita sudah bangun Lapas khusus narkoba di Banyuasin, Lapas Umum di OKI dan satu lagi masih dalam tahap pembangunan yaitu Lapas khusus Narkoba di daerah Serong, Palembang,” tuturnya. Ia berharap pembangunan Lapas baru, bisa mengurangi over kapasitas hingga 500 orang. “Sekitar 25 persen kondisi over kapasitas bisa dikurangi. Meski masih jauh dari target, namun setidaknya bisa mengurangi,” jelasnya. (abu) |
Istri Bandar Ganja Rugi Rp 30 Juta
Pelaku Catut Nama Kapolres Prabumulih
Prabumulih, Palembang Pos.-
Ibarat kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga. Hal itulah dialami
Ida Royani (38), warga Jalan Arimbi, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan
Prabumulih Utara, Kota Prabumulih. Saat dirinya cemas karena suami
Syahril ditangkap kasus bandar ganja, ibu empat anak ini justru ditipu
orang tak dikenal, yang mencatut nama Kapolres Prabumulih.
Dimana,
pelaku meyakinkan dirinya bisa melepaskan suaminya, asal korban
mentransfer uang Rp 30 juta. Selain menjual nama Kapolres Prabumulih
AKBP Denny Yono Putro Sik, pelaku juga mencatut nama Kasatres Narkoba
AKP Teguh Suyatmo SH. Apalacur, setelah uang ditransfer ke rekening BCA
atas nama Linda Mariske, suaminya tak kunjung bebas.
Aksi penipuan
itu terjadi Senin (15/07), pukul 14.00 WIB, namun baru dilaporkannya
kemarin. Laporannya diterima dengan nomor polisi:
LP/B/218/VII/2013/Sumsel/Res PBM. ’’kareno dio (Pelaku,red) ngomong
disuruh Kapolres, aku percayo bae. Lalu duit aku transfer, dak taunyo
belakangan aku sadar kalau sudah ditipu,” ujar korban saat melapor.
Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro Sik, membenarkan pihaknya
telah menerima laporan korban. “Jadi memang beberapa hari lalu itu ada
yang mengaku atas nama saya, menjual nama saya akhirnya meminta uang
kepada keluarga tersangka untuk keperluan penyidikan,” ujar alumni Akpol
angkatan 1995 ini.
Denny meminta kepada masyarakat untuk tidak
mudah percaya dengan orang yang mengaku diperintah Kapolres. “Artinya
saya tidak pernah meminta sesuatu apalagi memberatkan kepada masyarakat,
apalagi kepada yang nyata-nyata telah menjadi tersangka dalam hal ini,”
bebernya.
Menyikapi hal tersebut, Denny menegaskan, pihaknya telah
memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan pengusutan. “Saya telah
memerintahkan jajaran untuk mengembangkan jangan sampai nanti ada
muncul-muncul lagi yang mengaku atas nama Kapolres, kemudian meminta
sesuatu dan menguntungkan kepentingan pribadi bagi orang tersebut,”
tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Satres Narkoba Polres Prabumulih,
meringkus bandar ganja Syahril (39), suami korban Ida Royani. Syahril
diamankan, Sabtu (13/07), pukul 10.00 WIB, dengan barang bukti 15 paket
atau 20 kilo ganja, saat berada di Jalan Jenderal Sudirman, simpang
Dieng, Kelurahan Gunung Ibul, Prabumulih Timur, Prabumulih. Dengan
tertangkapnya Syahril, pelaku memanfaatkannya untuk menipu istrinya,
hingga korban mengalami kerugian Rp 30 juta. (abu)
|
Heboh, Foto Penampakan Wanita Seram
PRABUMULIH - Suasana
gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih, kemarin (19/07), sekitar
pukul 11.00 WIB, mendadak heboh. Pasalnya, beredar foto penampakan
sesosok wanita berambut panjang mengenakan baju putih layaknya
kuntilanak, yang informasinya lokasi foto tersebut berada di lantai 7
gedung Pemkot Prabumulih. Informasi berhasil dihimpun, foto wanita seram itu, diambil menggunakan kamera tablet Samsung galaxy milik Lidia, adik kandung salah satu pegawai Staf Inspektorat Pemkot Prabumulih, di dinding lobi WC berhadapan dengan kantor pemuda dan olahraga. Lidia yang ketika itu ikut dengan saudara perempuannya Grace, seorang PNS dilingkungan pemkot di staf Sekretariat Inspektorat, juga membawa anaknya yang masih balita, berniat ke WC untuk mengganti popok. Ketika itu, Lidia dan beberapa anak sekolah yang tengah magang di sekretariat; yakni Widia dan Anita ikut menemani. Setiba di lobi WC yang tak jauh dari ruang sekretariat Inspektorat, Lidia duduk berhadapan dengan Widia dan lobi WC sambil asik ngobrol. Ketika itu, Lidia yang tengah bersandar didinding lobi WC berniat mengabadikan gambar wajahnya menggunakan kamera depan tablet Samsung Galaxi miliknya. Setelah mengarahkan kamera dengan posisi yang pas, Lidiapun menjepretkan kamera. Namun, alangkah terkejut Lidia saat melihat hasil jepretannya, hanya bagian kepalanya yang tertangkap kamera, bahkan di dinding dekat langit-langit lantai terdapat sosok penampakan yang apabila di perbesar menyerupai mahluk halus. Ketika itu Lidia yang ketakutan langsung menunjukkan gambar tersebut kepada rekannya dan ayuknya Grace. Merasa janggal dengan hasil jepretan tersebut, Grace langsung memberitahukan kepada para cleaning servis yang kebetulan tengah duduk santai di lantai 8 tak jauh dari WC. Melihat, petugas Cleaning servis meyakini jika sosok yang tertangkap kamera tersebut adalah penampakan. “Kebetulan kami lagi duduk-duduk di dekat WC jugo, tibo-tibo Grace langsung manggil aku nunjukke gambar itu. Pas dijingok memang kecik gambarnyo, tapi waktu dibesakke jelas nian penampakannyo, pecak iyolah nian gambar itu dak mungkin rekayasa. Kareno men direkayasa pasti diedit dulu dibawa balek, ini tadi idak sudah difoto langsung dijingokke dengan wong,” ungkap salah satu petugas cleaning servis Siti Kalsum. Siti Kasum menuturkan, dirinya dan rekan-rekan mempercayai adanya penampakan tersebut. Pasalnya sejak gedung pemkot ditunggu kerap terdengar suara aneh, bahkan tak jarang keran air di WC lantai 8 kerap hidup sendiri. “Kalau kami percayo, karno selamo ini disini hampir tiap hari suaro aneh, ado suaro cak nyanyi, terus keran banyu di WC tu galak idup dewek kadang gentian be matikenyo, suaro wong bejalan tapi katek wongnyo. Tapi karno katek bukti jadi dak pulo dihirauke, sekarang kami percayo nian men itu ado,” ungkapnya. Senada diungkapkan para staf Sekretariat Inspektorat. menurut mereka suara aneh diyakini mahluk halus sering muncul, bahkan disiang hari. “Lah dari dulu, suaro aneh-aneh kadang suaro siulan, suaro ngetok pintu, pecak wong bejalan, lebih sering lagi kran banyu idup dewek,” ungkap Sustio dan rekan lainnya. (abu) |
Ratusan Warga Binaan Ikuti Pesantren Kilat
Prabumulih, Palembang Pos.- Memeriahkan puasa Ramadan tahun ini, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Prabumulih kembali menggelar pesantren kilat bagi warga binaan Rutan yang terletak di Jl RA Kartini Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih. Pesantren kilat tersebut, secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Sumatera Selatan, Rinto Hakim, kemarin. Pesantren kilat bagi ratusan warga binaan yang ajab dilaksanakan selama 11 hari terhitung sejak 18-29 Juli mendatang. Pembukaan pesantren kilat ini dihadiri oleh Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIK, Ketua MUI Prabumulih H Ali Aman Sag, Danramil Prabumulih Kapten Masrul, Kapolsek Prabumulih Timur Iptu Toni Arman SH serta Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih Sulardi BC IP. “Kegiatan pesantren kilat ini perlu dilaksanakan. Ini kan tujuannya baik untuk intropeksi, juga untuk mengajarkan warga binaan akan pengetahuan agama yang lebih dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan,” ujar Kakanwil Kemenkum Ham Rinto Hakim SH didampingi KA Rutan Sulardi saat dibincangi tadi malam. Rinto menambahkan, selain membuka kegiatan pesantren kilat, pihaknya juga menggelar silaturahmi dan buka bersama dengan seluruh penegak hukum yang ada di kota Prabumulih dan warga binaan. “Kita juga menggelar buka bersama, bersilaturahmi bersama seluruh penegak hukum di wilayah Prabumulih, dan semua warga binaan,” bebernya. Lebih lanjut, Rinto menambahkan, pada pesantren kilat tersebut pihaknya menghimbau kepada warga binaan untuk dapat meningkatkan, mental rohani juga meningkatkan keterampilan. “Sejauh ini saya lihat, keterampilan warga binaan sudah bagus. Apalagi disini juga mereka diberi bekal. Sehingga warga binaan lebih produktif,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua MUI H Ali Aman Sag dalam tausiyah singkatnya, mengajak seluruh warga binaan untuk dapat memperdalam ilmu agama selama berada dalam pembinaan Rutan Prabumulih. “Hidup ini jangan pernah berhenti untuk belajar, belajar sendiri dapat dilakukan dimana saja termasuk di Rutan ini,” ucapnya. Selain memperdalam ilmu agama, Ketua MUI mengajak para warga binaan untuk selalu meningkatkan tali persaudaraan serta meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. “Mari kita selalu menjaga kerukunan dan meningkatkan keimanan kita, mudah-mudahan kita akan selamat dunia dan akhirat,” pungkasnya. (abu) |
Langganan:
Postingan (Atom)